Inter Geser Napoli dari Tahta Puncak
Kemenangan ini mengangkat Inter ke posisi teratas klasemen sementara dengan poin sama dengan Napoli namun unggul selisih gol. Ketajaman lini depan dan pertahanan rapat membuat tim asuhan Cristian Chivu tampil efisien di fase awal musim. Di sisi lain, AS Roma tertahan di peringkat ketiga dengan perolehan 15 poin dan harus membenahi efektivitas penyelesaian akhir.
Agenda berikutnya mempertemukan AS Roma dengan Sassuolo di laga tandang, sementara Inter Milan dijadwalkan melawat ke markas Napoli dalam duel yang berpotensi menjadi penentu puncak klasemen pekan depan.
Jalannya Laga: Gol Dini Bonny
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi. Inter lebih dahulu menekan dan memanfaatkan celah di sisi kanan pertahanan Roma. Kerja sama Nicolò Barella di lini tengah menghasilkan umpan terukur ke kotak penalti yang diselesaikan Bonny secara klinis ke pojok gawang, menaklukkan Mile Svilar dan membuka skor 0-1.
Roma bereaksi cepat. Paulo Dybala memimpin kreativitas tuan rumah melalui eksekusi bola mati dan tembakan jarak menengah. Salah satu peluang terbaik hadir saat tendangan bebas Dybala ditanduk Bryan Cristante, namun bola melambung tipis di atas mistar yang dijaga Yann Sommer.
- Baca juga : Hasil Al Nassr vs Al Fateh 5-1: Ronaldo Cetak Gol, Joao Felix Hattrick, Kemenangan Gemilang di Riyadh
Babak Kedua: Sommer Jadi Tembok
Selepas jeda, Roma meningkatkan intensitas serangan. Pola kombinasi Dybala dan Lorenzo Pellegrini beberapa kali membelah half-space, tetapi Sommer tampil gemilang. Kiper asal Swiss itu menepis peluang Dybala, mengantisipasi tusukan Zeki Çelik, serta menutup ruang tembak Artem Dovbyk. Situasi bola mati—termasuk sundulan Mario Hermoso—juga kandas di tangannya.
Inter merespons dengan manajemen ritme lewat trio gelandang Hakan Çalhanoğlu, Henrikh Mkhitaryan, dan Barella. Serangan balik melalui Denzel Dumfries dan Federico Dimarco menjaga ancaman, sekaligus membuat Roma berhitung dalam menumpuk pemain di depan.
Analisis Taktis: Efisiensi Mengalahkan Dominasi
Roma menguasai bola lebih banyak, tetapi Inter lebih efektif memaksimalkan momen transisi. Struktur 3-5-2 Inter memungkinkan overload di tengah dan keluasan di sayap. Blok menengah yang kompak memaksa Roma melebar, lalu memutus sirkulasi ke zona 14 tempat Dybala biasanya berkreasi. Ketika Roma memaksakan crossing, Bastoni dan Acerbi disiplin menjaga area.
- Kunci Inter: pressing terarah pada gelandang pivot Roma, transisi cepat ke sayap, dan ketenangan Sommer.
- Kendala Roma: final pass dan variasi serangan di third terakhir kurang tajam; eksekusi bola mati belum maksimal.
Susunan Pemain
| Tim | Formasi | Daftar Pemain | Pelatih |
|---|---|---|---|
| AS Roma | 3-5-2-1 | 99 Svilar (PG); 5 Ndicka, 23 Mancini, 22 Hermoso; 19 Çelik, 4 Cristante, 17 Kone, 43 Franca; 18 Soulé, 7 Pellegrini; 21 Dybala. | Gian Piero Gasperini |
| Inter Milan | 3-5-2 | 1 Sommer (PG); 25 Akanji, 15 Acerbi, 95 Bastoni; 2 Dumfries, 23 Barella, 20 Çalhanoğlu, 22 Mkhitaryan, 32 Dimarco; 10 Lautaro, 14 Bonny. | Cristian Chivu |
Pemain Terbaik: Yann Sommer
Sommer menjadi figur krusial dengan rangkaian penyelamatan yang menjaga keunggulan Inter. Posisi awal yang tepat, timing keluar-masuk garis, serta reaksi satu lawan satu menjadikannya tembok kokoh di Olimpico.
Dampak Klasemen & Agenda Lanjutan
Dengan tambahan tiga poin, Inter memuncaki klasemen berkat keunggulan selisih gol atas Napoli. Pekan mendatang menghadirkan partai penting: Napoli vs Inter berpotensi menjadi “final mini” fase awal musim. Roma wajib bangkit saat melawat ke Sassuolo untuk menjaga konsistensi di papan atas.
One thought on “Hasil AS Roma vs Inter Milan 0-1: Gol Cepat Ange-Yoan Bonny Antar Nerazzurri Rebut Puncak Klasemen Serie A”