Babak Pertama: Buriram United Tertekan Sejak Awal
Pelatih Osmar Loss menurunkan formasi 3-5-2 dalam duel penting ini. Meski begitu, baik Sandy Walsh maupun Shayne Pattynama tidak langsung diturunkan sejak menit awal. Keduanya memulai pertandingan dari bangku cadangan, sementara posisi sayap dan pertahanan diisi oleh pemain-pemain lokal serta legiun asing lainnya.
Melbourne City tampil agresif di hadapan publik sendiri. Statistik mencatat penguasaan bola Buriram hanya 42 persen di babak pertama, menunjukkan dominasi permainan berada di tangan tuan rumah. Wakil Thailand kesulitan membangun serangan berarti dan hanya mampu melepaskan satu tembakan, itu pun tidak mengarah ke gawang.
Tekanan konstan dari Melbourne City memaksa Buriram bertahan total dengan blok rendah. Duet Supachai Chaided dan Guilherme Bissoli di lini depan nyaris tidak mendapat suplai bola yang memadai. Pertahanan yang dipimpin Kenny Dougall dan Pansa Hemviboon beberapa kali harus berjibaku menahan gempuran dari sayap kiri yang diisi Aziz Behich.
Babak Kedua: Perubahan Taktik Membawa Hasil
Memasuki babak kedua, Buriram mencoba mengubah arah permainan. Osmar Loss melakukan rotasi untuk menambah tenaga baru di lini sayap. Shayne Pattynama masuk pada menit ke-66 menggantikan Kingsley Schindler, dengan harapan mampu memberikan penetrasi dari sisi kiri.
Langkah tersebut terbukti efektif. Enam menit setelah masuk, Buriram berhasil membuka keunggulan. Melalui skema serangan balik cepat, Goran Causic mencetak gol setelah memanfaatkan umpan matang dari Robert Zulj. Skor berubah menjadi 1-0 untuk Buriram United, dan sempat membuat pendukung tuan rumah terdiam.
Keunggulan ini membuat Buriram tampil lebih percaya diri. Mereka memperkuat lini belakang dengan memainkan Sandy Walsh pada menit ke-80 menggantikan Filip Stojkovic. Formasi berubah menjadi 5-4-1 dengan fokus mempertahankan keunggulan.
Drama Akhir: Gol di Waktu Tambahan Hancurkan Asa Buriram
Namun, keberuntungan belum berpihak kepada wakil Thailand. Hanya empat menit setelah pergantian Sandy Walsh, Melbourne City berhasil menyamakan kedudukan. Elbasan Rashani mencetak gol melalui skema umpan silang dari sisi kanan yang gagal diantisipasi barisan pertahanan Buriram. Skor menjadi 1-1 di menit ke-84.
Saat pertandingan tampak akan berakhir imbang, drama terjadi di masa injury time menit ke-90+7. Umpan matang Nathaniel Atkinson disambut oleh Max Caputo, yang berhasil menyontek bola melewati kiper Neil Etheridge. Gol ini mengubah skor menjadi 2-1 untuk Melbourne City — sekaligus menutup peluang Buriram untuk membawa pulang satu poin.
Dampak Hasil: Buriram Tertahan di Papan Bawah Grup Timur
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Buriram United dalam upaya mereka bersaing di Grup Timur AFC Champions League Elite. Dengan hasil ini, mereka tertahan di posisi ke-8 klasemen sementara, mengoleksi tiga poin dari tiga pertandingan. Sementara Melbourne City naik ke peringkat ke-7, juga dengan tiga poin namun unggul selisih gol.
Buriram kini menghadapi tantangan berat untuk menjaga peluang lolos ke fase berikutnya. Mereka membutuhkan kemenangan di laga-laga sisa, terutama menghadapi tim kuat dari Jepang dan Korea Selatan yang masih mendominasi grup.
Analisis Performa Pemain Indonesia
Shayne Pattynama: Energi Baru di Sayap Kiri
Masuk pada babak kedua, Shayne Pattynama menunjukkan dampak instan dengan kecepatan dan ketajaman umpan silangnya. Kehadirannya memperkuat transisi serangan Buriram, dan salah satu aksinya berkontribusi dalam terciptanya gol pembuka. Namun, setelah Buriram beralih bertahan, perannya berkurang karena tim lebih fokus menutup ruang.
Sandy Walsh: Solid tapi Terlambat
Sementara itu, Sandy Walsh yang baru masuk pada menit ke-80 tampil cukup disiplin dalam menjaga area belakang. Sayangnya, masuknya dia tidak cukup untuk menghentikan tekanan lawan di penghujung laga. Gol penyama kedudukan dan gol kemenangan Melbourne City terjadi tak lama setelah ia diturunkan, walau bukan kesalahannya secara langsung.
Kedua pemain ini tetap menjadi sorotan positif bagi fans Indonesia. Mereka menunjukkan komitmen tinggi membela klub masing-masing di level kompetisi Asia yang bergengsi.
Statistik Pertandingan
| Statistik | Melbourne City | Buriram United |
|---|---|---|
| Penguasaan Bola | 58% | 42% |
| Total Tembakan | 12 | 3 |
| Tembakan ke Gawang | 5 | 1 |
| Pelanggaran | 10 | 14 |
| Kartu Kuning | 1 | 2 |
| Tendangan Sudut | 7 | 2 |
Susunan Pemain
Melbourne City (4-1-4-1)
Patrick Beach; Harrison Shillington, German Ferreyra, Samuel Souprayen, Aziz Behich; Kai Trewin; Beckham Baker, Takeshi Kanamori, Andreas Kuen, Kavian Rahmani; Max Caputo.
Pelatih: Aurelio Vidmar.
Buriram United (3-5-2)
Neil Etheridge; Pansa Hemviboon, Kenny Dougall, Curtis Good; Filip Stojkovic (Sandy Walsh 80’), Robert Zulj, Goran Causic, Peter Zulj, Kingsley Schindler (Shayne Pattynama 66’); Supachai Chaided, Guilherme Bissoli.
Pelatih: Osmar Loss.
Kesimpulan
Laga Melbourne City vs Buriram United menjadi contoh nyata betapa pentingnya konsistensi dan fokus hingga peluit akhir dibunyikan. Bagi Buriram, kekalahan ini adalah pelajaran berharga dalam menghadapi tekanan di menit-menit kritis. Meski dua pemain keturunan Indonesia, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama, tampil baik, hasil akhir tetap menunjukkan bahwa detail kecil dalam pertahanan bisa menentukan hasil besar.
Dengan kompetisi AFC Champions League Elite masih panjang, Buriram United memiliki kesempatan untuk bangkit. Kombinasi pemain lokal dan asing berkualitas, ditambah kehadiran dua pemain berpengalaman dari Timnas Indonesia, menjadi modal berharga untuk memperbaiki performa di laga-laga selanjutnya.

One thought on “Hasil Melbourne City vs Buriram United: Dua Pemain Timnas Indonesia Turun, Wakil Thailand Tumbang Dramatis di Menit Akhir”